Senin, 25 Januari 2010

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI

Dampak Sosial Penggunaan Teknologi
Di tuliskan sebagai tugas Take Home Test pada mata kuliah SIM
Saat ini dunia teknologi informasi dan komunikasi berkembang amat cepat. Demikian cepatnya sehingga kebutuhan manusia akan informasi tersedia dengan bebas dan tanpa batas. Namun dari keadaan tersebut disamping banyak manfaat yang diberikan kepada pemenuhan kebutuhan manusia akan informasi dalam melakukan aktifitat hidupnya juga memberikan pengaruh datau admpat yangtidak baik.
Penggunaan teknologi yang tidak tepat dapat menimbulkan keresahan dan cenderung mengganggu kepentingan orang lain.
1. Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi
Penggunaan telepon genggam kini makin marak dan cepat mengalami pertumbuhan baik dari sisi teknologi maupun penggunaannya. Bila kita kaji, dampak negatif dari penggunaan teknolgi telepon seluler antara lain sebagai berikut :
• Dewasa ini kebutuhan telepon genggam dapat dikategorikan sebagai milik sendiri bahkan efek yang ditimbulkan dari penggunaan tersebut juga miik sendiri.Bunyi telepon masuk, nada SMS dan berbagai komunikasi lain sebagai sesuatu yang umum namun efek suara kebisingan suara pada HP dapat mengganggu dalam berbagai kesempatan
• Dewasa ini mulai dikenal istilah bluejacking dan toothing. Bluejacking adalah tindakan mengirimkan pesan singkat (SMS) ke telepon genggam atau piranti lain yang mempunyai kemampuan bluetooth yang ada dalam jangkauan sinyal bluetooth piranti pengirim tanpa menyertakan nomor identitas kartu seluler pengirim. Sedangkan SMS yang dikirim bernilai asusila, maka tindakan ini disebut toothing. Semua pesan yang dikirim dalam aktivitas bluejacking dan toothing ini merupakan unsolicited message (pesan yang tidak diingini) oleh sebab itu bluejacking dan toothing masuk dalam kategori gangguan yang sama dengan spam yang memenuhi e-mail kita.
• Kemajuan yang dicapai built in camera pada telepon genggam juga menimbulkan dampak sosial yang serius berupa perekaman dan penyebaran gambar-gambar tidak senonoh dan lain sebagainya.
2. Dampak Negatif Penggunaan Jaringan Komputer
Dampak negatif dari jaringan komputer dapat dirasakan oleh masyarakat antara lain sebagai berikut :
• Kecemasan. Semakin maraknya cybercrime menyebabkan munculnya kecemasan apakah file penting/rahasia dalam komputer aman dari gangguan pihak yang tidak bertanggung jawab (malicious users) yang mencuri, meng-copy atau menghapus data.
• Keterasingan. Fasilitas yang serba mudah akan membawa masyarakat pengguna teknologi jarang keluar rumah. Hal ini akan menimbulkan dampak keterasingan dan kurang mengenal lingkungan sekitar. Interaksi sosial juga berkurang dan sulit untuk bermasyarakat.
• Individualistis. Sikap ini akan timbul karena fasilitas yang penting dalam jaringan selalu dilengkapi dengan password ID.
• Terlanggarnya privasi. Berbagai tindakan kejahatan (cybercrime) merupakan ulah dari para hacker dan cracker telah melanggar hak privasi seseorang karena telah lancang memasuki komputer orang laintanpa izin untuk menyadap transmisi data, mencuri password dll.
• Pengganguran dan pemindahan kerja. Penggunaan perangkat komputer semakin meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja sehingga mengurangi penggunaan SDM.
• Kurangnya tanggung jawab profesi. Fasilitas yang serba digital dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan pada perilaku hidup.
• KAburnya citra manusia. Sistem informasi internet, tidak menampakkan wujud pelaku akan dapat mengaburkan citra dan jatidiri pengguna teknologi. Chatting, email dan forum diskusi memberikan peluang bagi siapa saja untuk memalsukan identitas dan jatidiri masing-masing.
• Terlanggarnya norma-norma susila. Tidak dapat dipungkiri bahwa menggunkan internet adalah peluang untuk mengakses informasi bebas tanpa batas. Hal ini mendorong pengguna internet untuk melanggar norma susila dengan hadirnya berbagai situs pornografi yang tidak boleh dikunjungi oleh anak-anak dibawah umur dan siswa sekolah. Dampak lainya adalah adanya sysndrome demam games yang berlebihan yang umum dialami oleh anak-anak.
3. Dampak Negatif Penggunaan Internet
Internet adalah sebuah dunia maya jaringan komputer (interkoneksi) yang terbentuk dari miliaran komputer di dunia. Internet memungkinkan kita untuk menghilangkan hambatan jarak dan waktu dalam mendapatkan informasi. Namun internet juga menghadirkan dampak negatif berupa :
• Pornografi, angapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi memang tidak salah. Dengan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajarela. Untuk mengatasi hal ini, para produsen “browser” melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang adpat diakses.
• Violence dan gore, kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu .
• Penipuan, hal ini memang merajarela di bidang apapun, internet pun tak luput dari serangan penipu. Cara terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini.
• Perjudian, dengan jaringan yang tersedia para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunkasi haruslah disesuaikan dengan kebutuhan dan ada pengaturan atau regulasi yang mengatur tentang tata cara pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi agar tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaanya.

Senin, 18 Januari 2010

PEMANFAATAN INTERNET DALAM PENDIDIKAN

bab 1
pendahuluan

Sebenarnya permasalahan inti pada dunia pendidikan sangat komplek Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang menghambat kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Namun demikian, kecacatan yang dengan jelas dapat kita temukan adalah proses belajar mengajar yang masih menggunakan sistem konvensional yang mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dengan mahasiswa, pelatih dengan peserta latihan, bagaimanapun merupakan sasaran empukyang paling mudah menjadi sasaran bagi suara-suara kritis yang menghendaki peningkatan kualitas pada dunia pendidikan. Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan sekarang.
Pada dasarnya atmosfer pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga komponen pembelajaran utama, yakni siswa, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Ketiga prasyarat tersebut pada akhirnya bermuara pada areaproses dan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif antara lain memiliki nilai relevansi dengan pencapaian tujuan pembelajaran dan memberi peluang untuk bangkitnya kreativitas guru. Kemudian berpotensi mengembangkan suasana belajar mandiri selain dapat menarik perhatian siswa dan sejauh mungkin memanfaatkan momentum kemajuan teknologi khususnya dengan mengoptimalkan fungsi teknologi informasi.
Seiring perkembangan zaman, penggunaan sistem konvensional sudah tidak efektif sebab dianggap sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan teknologi informasi dimana pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan. Sehingga ketidakefektifan adalah katayang paling cocok untuk sistem ini. Sistem konvensional seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia sebagai bentuk kemajuan teknologi informasi. e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsaIndonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan teknologi informasi di bidang pendidikan.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasiyang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputeryang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan teknologi informasi untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasionalIndonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan banyak pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat. Teknologi informasi sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meningkatkan dan meratakan pendidikan di bumi Nusantara, sebab teknologi informasiyang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu sehingga semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja.
Kemudahan itu merupakan salah satu manfaat yang didapatkan dari globalisasi yang melibatkan integrasi di berbagai bidang di antarannya pendidikan dan teknologi. Sumbangsih pemikiran dari dunia pendidikan telah melahirkan modernisasi di segala bidang kehidupan masyarakat dunia saat ini. Berhubungan dengan hal itu, kehadiran teknologi telah meningkatkan kualitas dan keampuhan pendidikan itu sendiri. sebagaimana empat pilar pendidikanyang di cetuskan oleh Unesco antara lain learning to know, learning to do, learning to be, dan learning together.
Beberapa penerapan teknologi informasi yang mungkin digunakan di sekolah diantaranya adalah : Jaringan Komputer Lokal (Local Area Network), Koneksi ke Internet, Laboratorium Komputer, Sistem Informasi yang berkaitan dengan kegiatan sekolah seperti Perpustakaan, Data Siswa, Bahan Pelajaran, dan lain-lain.


BAB 2
PEMBAHASAN

Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik! Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
• Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,
• Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dankapan saja,
• Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,
• Pergeseran fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja,
• Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
• E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
• Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
• Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. (Rosenberg 2001; 28)
Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb.
Perkembangan Pendidikan di Era Globalisasi.
Kerjasama yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah antar pakar dan juga dengan mahasiswa. Padahal dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Di dalam bidang penelitian juga diperlukan Sharing information agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Sebuah aplikasi baru bagi Internet yaitu Virtual university. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 – 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
Manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan di Indonesia. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia adalah akses-akses :
• Perpustakaan;
• Pakar;
• Kegiatan kuliah dilakukan secara online;
• Tersedianya layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
• Tersedianya fasilitas mesin pencari data;
• Tersedianya fasilitas diskusi;
• Tersedianya fasilitas direktori alumni dan sekolah;
• Tersedianya fasilitas kerjasama.


BAB 3
PENUTUP
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini. Keadaan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan yang sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan elektronik. Pemanfaatan teknologi informasi juga telah merambah dalam bidang pendidikan. Teknologi ini sangat pantas digunakan dalam lingkungan akademis karena dapat memberikan berbagai bantuanyang sangat bermanfaat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Fungsi dari teknologi informasi untuk pendidikan adalah untuk menjamin kualitas pendidikan di Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pendidikan, dengan sasaran yang secara cermat dipilih, bahan ajar yang berkualitas, serta metodologi pengajaran yang tepat, akan mampu mendukung proses pemerataan dan mengurangi kesenjangan antar daerah. Pencapaian tujuan ini mampu mendukung proses pemerataan dan mengurangi kesenjangan antar daerah.

DAFTAR PUSTAKA
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/pengantar-teknologi-informasi/penerapan-teknologi-informasi-dalam-dunia-pendidikan

http://www.perpustakaan-online.blogspot.com/2008/05/pentingnya-teknologi-informasi-dalam.html